Mengenai Saya

Mahluk asing yang di trasmigrasikan dari surga. Dan di selundupkan ke bumi melalui rahim ibu. Terlahir dari kolaborasi cinta, sinergi kasih sayang. Dan tumbuh menjadi pelaku pelecehan media sosial. Aku tidak pandai, tidak juga tampan, kebetulan saja Tuhan menyelundupkanku melalui rahim ibu. Dan di transmigrasikan ke bumi ini sebagai alat Tuhan. Sebagai alat agar sistem pentakdiran terus berjalan.

Senin, 07 Oktober 2019

Cinta Sederhana Adalah Raksasa

Setiap isi kepala mengandung bahasa cinta yang tidak sama, lalu melahirkan kata-kata cinta menurut ideologi masing-masing perkepala. Dan dengan berbeda-beda kepala bukan berarti seutuhnya tidak memiliki kesamaan sama sekali, melainkan ada kesamaan yang tersembunyi sangat dalam, meski tidak semua isi kepala berani menampilkannya, sebab determinisme menjadi tembok pembatas dan ruang gerak tubuh, bagaimanapun juga kepala tercipta dari unsur yang sama.

Di mana unsur tanah adalah hal yang sama dan mendasar atas penciptaan manusia, semisal dunia adalah isi kepala Tuhan, dan di dalam dunia berisikan berbagai macam warna yang tidak sama, berbagai wujud benda yang berbeda-beda, hingga tatanan dari sistem yang tidak serupa, meski tidak serupa bentuknya, tapi memiliki sarana yang sama, di mana sarana itu sebagai wadah untuk mencukupi keperluan seluruh penghuninya, hingga waktunya tiba, menjadi hal yang sangat perlu di apresiasi dan di ekspresikan melalui berbagai rupa.

Prakarsa yang sangat di dominan oleh air, angin, tanah dan api, di mana semua itu bisa menjelma prakarya yang sangat luar biasa, sebab tidak ada barang rongsokan dan usang di dunia ini, hanya tiadanya kreatifitas yang membuat semuai itu terbengkelai, jika saja berada di tangan yang tepat, maka akan menjadi sesuatu yang sangat berharga, kemungkinan besar bisa menjadi harta yang memiliki standarisasi dan nilai yang tinggi, cuma sebab kurangnya perhatian dan kurang di perhatikanlah yang membuat semua itu terlihat tiada berguna.

Seluruh keinginan hanya memandang pada sesuatu yang sudah jadi, tanpa peduli bagaimana proses produksi berlangsung, sebab berkecimpung di dalam dunia lain masih di anggap tabu, dan beranggapan bahwa memoles sesuatu yang kotor membuat tubuh tidak sehat, padahal kotor yang sebenarnya adalah hati yang tidak terbuka, di mana terus saja menutup pada sesuatu yang masih di anggap asing, tanpa menyadari bahwa semua yang ada di bumi adalah asing, sebab bumi berisikan segala hal yang di turunkan dari langit.

Komunikasi belum tentu bisa menjadi jalan alternatif dari dua kepala, apalagi ratusan, ribuan, jutaan hingga milyaran kepala, bukan kepala yang sulit menemukan titik temu, melainkan isinya yang senantiasa mencari perbedaan, sebab apa yang di anggap kenal adalah yang sudah lama, jika masih baru bertemu hanyalah detik yang akan berlalu, lalu lenyap dari kultur peradaban, apapun yang menjadi realita, adalah suatu hal yang di pandang lama, meski nyaman belum tentu menjadi jaminan utuh, dan menjanjikan hasil yang menyeluruh.

Komposisi adalah hal yang di anggap penting, lebih penting dari koalisi, sebab ukuran adalah personality yang terkultuskan oleh rasa, tanpa perlu lagi ada kompromi seketika bisa langsung jadi, di mana yang terhimpun belum tentu adalah jumlah yang sama, tertera jelas bahwa tidak semua himpunan bilangan memiliki jawaban yang sama, seiring itu dilema bukanlah kebutuhan pokok tapi sering di konsumsi, dan lebih ke sana lagi menjadi target kolusi, meski bukanlah suatu hal yang berharga dan layak untuk di jadikan sajian wajib.

Bahkan apa yang menjadi pertentangan di dalam tubuh, tidak lagi bisa memberikan rasa damai yang menyeluruh, sebab tidak pernah ada konfrontasi semeja yang di adakan, dengan menyuguhkan kemungkinan untuk bisa mencapai adiratna yang indah, dan berbagai perihal wacana soal-soal keperluan batin, di mana dilegasi  tubuh bisa mendapatkan jaminan penuh melalui diplomasi utuh, konsultasi atau rekonsilasi perlu di ajukan kembali, jika secara independen dua kepala terhubung langsung, tidak menutup kemungkinan bahwa ketidakmungkinan bisa terpecahkan, sehinga tidak ada lagi rasa penasaran yang berlebihan.

Ketentuan itu mengarah pada adanya kesepakatan yang terbangun, sebab kesepakatan adalah ideologi mutlak yang perlu di dandani, sehingga jalan damai yang nampak ghaibpun muncul dari sarangnya, dan timbul kepermukaan dalam keadaan nalar yang sehat, otoritarianisme yang mengikatpun terlepas dengan sendirinya, lalu mentari mampu memecah segerompolan kabut, dan mecerahkan wajah yang murung dan keriput, deklamasi indahpun kembali berseri dengan senyum yang mampu menghangatkan hati, membuat tubuh lemah bangun dari tidurnya yang lelap, dan menyembuhkan jiwa yang sekarat.

Sekalipun hembusan angin yang beringas mengganas, meluapkan seluruh amarah ke ruang yang sedang berbenah, atau yang tak terjamah, termasuk tanah yang di duduki para penjajah, yang hadir sekejab menjarah, mengeruk habis-habisan kasih, menindas berkali-kali damai melalaui sepi hati, menjebak hati dengan artikulasi dini dan situasi, tidak membuat cinta rapuh, melainkan berdiri semakin tangguh, menghentak semesta, menggocang dunia dan meruntuhkan dasar pemikiran durjana, sebab sekalipun cinta itu sederhana, tapi adalah raksasa.

Dan salah satu ideologi cinta bagiku: Cinta adalah apa yang tak bisa di jelaskan, kamu tak sengaja bertemu dengannya, lalu keberadaannya mengusik hatimu, tiba-tiba di saat tertentu kamu jadi memikirkannya, dan pikiranmu menjadi candu untuk dirimu sendiri, hadirnya menagihkanmu. Dan kamu merasa bahagia dengan keberadaannya, meski hanya bisa menatap saja, ketika kamu bahagia di sisinya akan lupa segalanya, ketika dia tak ada kamu akan  gelisah tak menentu, harimu jadi kelabu, dan yang terlihat di matamu hanya rindu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar