Aku tidak mengerti perihal persahabatan. Aku hanya mengerti kita senantiasa memaafkan dari setiap kesalahan. Kita senantiasa saling menyayangi meski berjauhan atau berdekatan. Kita saling berusaha mengerti meski berbeda ideologi.
Aku : "Apakah engkau tidak malu memiliki sahabat sepertiku?"
Sahabatku : "Mengapa harus malu?"
Aku: "Jikalau aku menjadi buruk di mata dunia?"
Dia: "Seharusnya aku yang malu karena tidak bisa menjadikanmu baik di mata dunia. Seharusnya aku yang malu karena tidak bisa menyelamatkanmu."
Aku: "Jikalau dunia tidak menerima keberadaanku?"
Dia: "Kemarilah, beradalah di sisiku, engkau akan aman bersamaku."
Aku: "Apakah engkau akan meninggalkanku bersendirian dalam sebuah permasalahan."
Dia: "Tidak, kita hadapi bersama."
Aku: "Jikalau aku mempermalukanmu, menjadikanmu harus menanggung malu karena perbuatanku."
Dia: "Tidak, aku lebih mengenalmu, aku lebih mempercayaimu daripada siapapun yang tidak menghargai keberadaanmu."
Aku: "Apakah aku sahabatmu?"
Dia: "Tidak, engkau adalah musuh besarku yang telah menjadi bagian besar hidupku."
Persahabatan adalah apa yang seutuhnya tidak bisa di terjemahkan melalui bahasa, di ungkapkan melalui pena, di siarkan melalui kata-kata namun sejiwa. Meski berjauhan akan saling merindukan, meski berbeda akan saling menerima dan diam-diam saling
mendoakan.
"Salam sayang dariku. Teruntuk seluruh sahabatku di manapun berada."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar