Tuhan sengaja menciptakan perbedaan, agar kita bisa mau saling berkenalan, agar dari perkenalan itu tumbuh kasih sayang, agar dari kasih sayang tumbuh kesadaran, agar dari kesadaran tumbuh empati, sikap saling memahami, mengisi dan melengkapi satu sama lain.
Dahsyatnya Cinta! Tuhan terhadap hambanya, orang tua terhadap putra putrinya, para kekasih terhadap belahan jiwanya dll, cinta selalu punya kekuatan buat memaafkan.
Diam bukan berarti tak mengerti perihal isi hati, bukan berarti tak peduli, malah karena saking mengerti dan pedulinya dia memilih diam!
Apakah cinta kepada Allah harus di katakan," aku cinta Engkau yaa, Rabb, aku cinta Engkau ya, Rabb, dan aku cinta Engkau ya, Rabb, tak perlu seExtrem itu, cukup diam! diam mendengarkan ketika firmanNya di bacakan, diam-diam senantiasa membaca dan masih mau menyampaikan firmanNya, melakukan kebaikan semampunya, berusaha mengikuti perintahNya, bisa di percaya dan jujur itu juga termasuk cara mencinta kita kepada Rabb, karena tidak semua hubungan khusus bisa di katakan, apalagi di koar-koarkan, di ungkap sembarangan dan di sebar luaskan.
Cinta tidak menggunakan segala sesuatu yang berbaur politeisme, tentang taktik, tehnik, trik, siasat dan muslihat, karena cinta yang tulus tumbuh dari ladang hati yang lurus!
Cinta terbaik di dunia ini bukan hasil tiruan, hasil jiplakkan, atau hasil copyan, melainkan yang memiliki gayanya sendiri, gaya yang terlahir dari hati, dan hatinya alam semesta
Meskipun lima puluh ribu tahun sebelum langit dan bumi di ciptakan, segala takdir alam semesta beserta isinya, termasuk manusia telah di tentukan, tetapi tak ada yang tahu perihal masa depan seseorang, kehidupan sebagai jembatan penghubung dari masa lalu ke arah masa depan. "esok akan jadi apa dan seperti apa?" "Esok akan jadi siapa?" Setidaknya hari ini kita masih memiliki niat mulia dan masih melangkah di jalan yang mulia.
Entah mimpi apa aku ini malam, tiba-tiba seorang bijak berkata kepadaku," bila engkau ingin menjadi seorang yang hebat:
Pertama kali milikilah cita-cita,
Kedua kali menulislah,
dan ketiga kalinya milikilah budi pekerti yang luhur."
Lalu aku menjawab: saya tak berkeinginan lagi buat menjadi seorang hebat.
dan beliau menjawab: Hebat itu tak di minta melainkan Tuhan yang menganugerahkan.
Hikmahnya yang bisa kuambil," jalanilah hidup sebaik-baiknya, semestinya dan jangan pernah lari dari kenyataan."
Melihat apa yang tidak pernah kita lihat sebagai sarana buat menambah nilai iman dan taqwa, dan setiap diri memiliki cara tersendiri buat men-cinta.
Ada sesuatu yang tak perlu buat di jelaskan, biarkan sang waktu yang menjelaskan dengan sendirinya.
Doa adalah kata-kata yang menghujam ke arah langit, berniat mendobrak misteri semesta yang wingit, kuat dan bersahaja dengan sepenuhnya percaya, luruh dan runtuh segala rasa di pangkuan hangat cinta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar