Mengenai Saya

Mahluk asing yang di trasmigrasikan dari surga. Dan di selundupkan ke bumi melalui rahim ibu. Terlahir dari kolaborasi cinta, sinergi kasih sayang. Dan tumbuh menjadi pelaku pelecehan media sosial. Aku tidak pandai, tidak juga tampan, kebetulan saja Tuhan menyelundupkanku melalui rahim ibu. Dan di transmigrasikan ke bumi ini sebagai alat Tuhan. Sebagai alat agar sistem pentakdiran terus berjalan.

Kamis, 03 Oktober 2019

Rombongan Filosofis Agamis

1. Sejatinya setan itu tidak ada, karena dalam ayat apapun tidak pernah di temukan bahwa Allah menciptakan setan, melainkan Allah menciptakan Jin dan Manusia agar menyembah kepadaNya. Lalu siapa setan itu? Setan adalah sifat, dan setan ada di antara Jin dan manusia. Setan adalah sifat-sifat keburukan. Segala perilaku buruk itulah setan. Dan apabila seorang hamba berdoa untuk berlindung dari godaan setan yang terkutuk, sebenarnya dia sedang berlindung dari sifat buruknya sendiri.

2. Usaha tanpa doa pincang, doa tanpa usaha buta.

Berusaha untuk melengkapi doa, berdoa untuk melengkapi usaha.

Berusaha agar menemukan nikmat dari sebuah perjuangan.
Berdoa untuk meminta keridhoan Allah.

Karena hanya Allah yang bisa menyelesaikan soal-soal yang tak terduga. Dan tak sanggup di atasi dengan kemampuan sebagai manusia.

3. Secara tidak langsung atau manifestasi Tuhan memang mencontohkan dalam perbuatannya berkehendak, atau tepatnya dalam mengamplikasikan kekuasaannya. "Sak karepe dewe." Tapi, manusia kan bukan Tuhan! Dan jangan juga mencotoh prilaku Tuhan yang tidak pantas di lakukan oleh manusia.

4. Mati, jodoh dan risqi datangnya sewaktu-waktu. Setiap yang bernyawa pasti akan merasakan lahir dan mati lalu di bangkitkan kembali. Jatuh hati dan patah hati lalu jatuh hati kembali. Keberuntungan dan kegagalan lalu mencoba keberuntungan kembali.

5. Bukan dengan bersyukur kita bisa menerima apa yang kita terima, melainkan dengan bisa menerima apa yang kita terimalah yang menjadikan kita bersyukur.

6. Ketika mengharapkan surga, jangan sampai lupa jalannya, injak keakuan diri sebagai tangga untuk menuju ke langit.

7. Ketika mendoakan orang lain, jangan lupa mendoakan diri sendiri.

8. Tidak semua kata hikmah terlahir dari bibirnya para pemuka dan mulia, kadang bisa juga terlahir dari bibirnya durjana, semisal ayat kursi yang terlahir dari bibirnya pencuri golongan jin.

9. Kok bisa merasa kehilangan dan sedih berlebihan. Bukankah sejatinya miliku bukanlah miliku. Begitu juga milikmu bukanlah milikmu. Sejatinya kita sendiri hanya numpang sementara di tubuh kita.

10. Ketika kau tidak bisa kutemui dengan jancuk, maka kau akan kutemui di dalam setiap sujud dan doaku.

11. Sesungguhnya, beragama itu mudah, atau tidak kacau itu mudah, tapi kebanyakan manusia tidak sanggup melakukannya.

12. Ada orang berceramah bahwa dunia itu menipu, dan pada kenyataannya dia tertipu oleh ceramahnya sendiri,  karena dia sendiri adalah manusia yang tidak bisa menahan lapar atas rintihan perut dan nafsunya.

13. Babi sih gak bahaya, malah yang bahaya itu yang anti babi lalu memusuhi. Dan menimbulkan kemungkinan besar pertikaian, perpecahan dan kontradiksi luar biasa antar umat beragama.

14. Tingkat keimanan seseorang bukan karena tingginya ilmu, melainkan kesadaran total dalam mengamalkan ilmunya.

15. Semestinya bukan karena beragama seseorang berjuang, melainkan karena memiliki imanlah dia semestinya berjuang. Karena banyak yang beragama tapi tidak memiliki iman.

16. Ilmu agama bukan untuk cari makan, bukan sebagai alat propaganda atau konspirasi politik demi kepentingan pribadi sendiri. Quran dan Hadist bukan untuk di jual belikan, bukan sebagai alat untuk menjatuhkan, atau menyalahgunakan fungsinya sebagai rahmatan lil alamin, melainkan untuk bekal perjalanan hidup, agar tahu batasan dan tidak melampaui batas.

17. Karena aku sadar bahwa sahabatku, saudaraku dan siapapun yang kutemui bukan hanya seagama saja, maka aku selalu berbicara menggunakan bahasa seluruh agama. Karena Rasulallah juga mengajarkan kerukunan antar umat beragama.

18. Beribadah, mengamal, membela itu mudah dan sederhana, tapi yang luar biasa adalah tetap menjalankan ibadah, mengamal dan membelanya tidak merasa lebih baik dari siapapun.

19. Karena aku sadar bahwa sahabatku, saudaraku dan siapapun yang kutemui bukan hanya seagama saja, maka aku selalu berbicara menggunakan bahasa seluruh agama. Karena Rasulallah juga mengajarkan kerukunan antar umat beragama.

20. Sebaik-baiknya usaha ketika tidak bisa berbuat atau melakukan apa-apa lagi adalah doa, meski usaha yang hanya melalui penjelmaan doa adalah selemah-lemahnya iman.











Tidak ada komentar:

Posting Komentar