Mengenai Saya

Mahluk asing yang di trasmigrasikan dari surga. Dan di selundupkan ke bumi melalui rahim ibu. Terlahir dari kolaborasi cinta, sinergi kasih sayang. Dan tumbuh menjadi pelaku pelecehan media sosial. Aku tidak pandai, tidak juga tampan, kebetulan saja Tuhan menyelundupkanku melalui rahim ibu. Dan di transmigrasikan ke bumi ini sebagai alat Tuhan. Sebagai alat agar sistem pentakdiran terus berjalan.

Selasa, 05 November 2019

Nakal

"Nakal boleh, asal jangan merugikan orang lain, di mana bumi di pijak, di situlah langit di junjung." Pesan Ibuku

Bagiku sendiri devinisi nakal itu luas, dasar yang paling sederhana adalah hanya soal selera dan Ideologi.

Jika engkau adalah rakyat yang tidak sepakat dengan pemerintahmu, engkau akan di cap urakan, nakal, brandal, tidak berpendidikan, anarkis, mandul data, liar, pemberontak, arogan, pengacau, perusuh, ugal-ugalan dll. Di mana karaktermu memang sengaja untuk di bunuh, lagu lama itu😂

Jika engkau sebagai pemimpin yang kehilangan kepercayaan rakyatmu, engkau akan di cap otoriter, diktaktor, bengis, culas, sewenang-wenang, tirani, opresif, kaku beku, joker dll.

Jika engkau ada dalam suatu golongan, dan tidak sepakat dengan golongan lain, atau sebenarnya engkau bukan bagian dari suatu golongan, tapi ideologi atau kata-katamu semisal membela atau mengarah ke suatu golongan, padahal tidak ada maksud untuk itu, engkau akan di cap musuh, lawan, rival, kecebong, cicak, kadal, unta, anjing, wedus, di mana terjadi penyerangan tubuh habis-habisan, lagu lama itu😂

Jika engkau ada dalam suatu golongan, dan tidak sepakat dengan golongan lain, engkau akan di cap musuh, lawan, rival, kecebong, cicak, kadal, unta, anjing, wedus, di mana terjadi penyerangan tubuh habis-habisan, lagu lama itu😂

Jika engkau sebagai anak tidak sepakat dengan orang tuamu, engkau akan di cap nakal, bandel, bader, badung, bengal, ngeyelan, keras kepala, liar, kurang ajar, arogan, pembangkang, pembantah dll.

Jika engkau tidak sepakat dengan guru, atau dosenmu, sepintar apapun dirimu paling nilai ulangan atau IPK mu buruk😂

Siapa yang yang berada di dalam suatu sistem, harus mengikuti sistem yang ada, dan jika tidak mengikuti harus rela di marjinalkan, maka di situlah timbul banyak perlawanan.

Jika sifat tendensius, atau perlawanan itu di teruskan, hanya akan menjangkitkan penyakit keakuan akut, bahkan depresi bagi pelakunya, dan seolah tidak ada pendewasaan dan pertumbuhan iman di dalamnya, kedua pihak hanya akan terlihat seperti anak-anak, tidak lain juga perlawanan hanya akan menimbulkan perlawanan berikutnya, dan tidak akan pernah berujung pada kebahagian atau surga untuk keduanya.

Dan banyak juga sekawan tapi hanya karena beda ideologi, organisasi, kedudukan atau golongan, setiap berkumpul selalu beradu argumen, saling serang ideologi, dan hilang kewarasan sebagai manusia, semestinya ketika berkumpul, bisa meletakan atribut ormas, organisasi, partai, kedudukan atau golongan masing-masing agar bisa berbicara seperti saudara.

Dan akupun bilang sama teman2ku, bahkan siapapun yang kutemui, jika engkau membenciku karena agamaku, lebih baik aku tidak memiliki agama apapun, sebab agamaku tidak pernah mengajarkan ujaran kebencian, dan kebaikan sendiri tidak memiliki agama.

Kalau pribadiku, islam itu di hati, bukan di agama, jika kita melihat islam dalam agama, maka kita akan menemukan pertimpangan hidup, tapi jika kita menemukan islam dalam hati, kita akan menemukan hidup. Makna islam yang sesungguhnya adalah berserah, dan kebanyakan orang, termasuk islam sendiri, lupa pada makna islam yang sebenarnya.

Aku menemukan seluruh persoalan itu sebenarnya berasal dari ego, banyak orang pintar, khusuk, bahkan berkedudukan tapi bukan manusia, karena lupa bahwa dirinya masih manusia, jika kepintaran tidak di dahului jadi manusia, maka setelahnya pintar tidak menjadi manusia, jika kekhusukannya tidak di dahului jadi manusia, maka kekhusukannya tidaklah menjadikannya manusia, jika kedudukannya tidak di dahului jadi manusia, maka setelahnya bisa duduk tidak menjadi manusia.

Belajar tumbuh dalam kebijaksanaan yang berani itu memang tidak mudah, berani diam mendengarkan, berani bicara ketika di perlukan, berani menerima hinaan. Dan tidak membalas perlakuan yang sama agar tidak sama hinanya. Karena mengurus diri sendiri jauh lebih penting daripada merasa lebih pintar dari orang lain.

Banyak terjadi ad hominem, di mana lebih menyerang tubuh, personality atau orangnya, dan sama sekali tidak mengarah pada persoalannya, masalahnya atau premis(Dasar pemikiran).

Jika ingin di telisik kembali, di dunia ini sungguh banyak ketidaksepakatannya daripada sepakatnya, kadang jika tidak ada kontradiksi keluar atau external, malah timbul kontradiksi ke dalam atau internal.

Jika melihat perbedaannya, pasti akan banyak perbedaan yang tidak bisa kita sepakati, tapi jika lebih memilih melihat kesamaan dan kebaikannya, tidak menutup kemungkinan akan berujung indah, jika di nilai dalam isi kepala kita saja setiap hari pasti melakukan pertengkaran hebat, sebab adanya perbedaan pikiran satu sama lain, karena saking banyaknya kita di dalam diri kita, tapi pasti kita akan lebih memilih dan sepakat, menjalankan apa yang bisa menjadikan hati kita damai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar